Masjid Raya Al Mashun

Masjid Raya Al Mashun


Masjid yang juga dikenal dengan nama Masjid Raya Medan ini dibangun pada 1906 silam. Masjid Raya Al Mashun merupakan salah satu masjid termegah yang ada di Medan.

Sultan Ma'mun Al Rasyid Perkasa Alam sebagai pemimpin Kesultanan Deli ternyata memang sengaja membangun masjid kerajaan dengan megah. Menurut Sultan, membuat masjid megah lebih utama ketimbang kemegahan istananya sendiri, yaitu Istana Maimun.

Pembangunan masjid ini menghabiskan biaya satu juta Gulden. Seluruh biaya ditanggung Sultan yang konon juga mendapat bantuan dari Tjong A Fie, tokoh kota Medan dari etnis Tionghoa.

Bila dilihat dari arsitekturnya, masjid berbentuk persegi delapan ini memiliki perpaduan gaya Timur Tengah, India, dan Spanyol. Meski sudah dibangun sejak 110 tahun yang lalu, masjid ini masih berdiri kokoh dengan ornamen aslinya.

Di bagian dalam, pengunjung bisa melihat keindahan masjid yang masih mempertahankan ciri khasnya sejak resmi dibuka tahun 1909. Masih terlihat lampu gantung, mimbar imam, dan mimbar bilal yang dirawat dengan baik.

Salah satu daya tarik wisatawan yang berkunjung ke masjid ini ialah Quran tua berukuran sangat besar yang dipajang di pintu masuk jemaah laki-laki.

Selain ukurannya yang tidak biasa, quran ini juga ditulis tangan oleh pembuatnya yang berasal dari Timur Tengah. Quran ditulis menggunakan bahasa Urdu dan Parsi.

Dari bagian luar, Anda bisa melihat tempat wudu di sisi timur, dan hamparan makam raja serta Sultan Deli di sisi barat. Ada juga makam sultan pertama yang mendirikan masjid serta makam Sultan Deli yang terakhir, yaitu Letkol (Purn) TNI Otteman Mahmud Perkasa Alam yang meninggal dunia pada tahun 2005.